Bagi sebagian pemula, bisnis restoran terlihat mudah--yang penting makanannya lezat, suasananya nyaman, dan harganya terjangkau. Namun, kriteria tersebut tidak menjamin restoranmu akan sukses secara finansial. Banyak faktor yang menjadi penentu untung atau ruginya sebuah restoran. Berdasarkan hasil penelitian dan survei, desain dan suasana restoran merupakan faktor teratas yang menentukan seberapa besar keuntungan yang akan didapat.
Metode untuk menentukan desain restoran bisa sangat bervariasi tergantung dari konsep, masakan, dan dana yang dimiliki. Namun ada satu hal yang lebih penting dari desain estetika--yaitu restoranmu harus berjalan dengan lancar. Kalau restoranmu tidak beroperasi dengan lancar, nanti akan muncul masalah serius seperti keterlambatan. Dengan kata lain, kamu perlu merancang area khusus bagi pesanan yang ingin dibungkus. Selain itu, toilet dan ruang makan di tempat terbuka harus bisa diakses dengan mudah. Meja makan tidak boleh terlalu berdekatan karena staf dan pelanggan restoran tidak akan bisa bergerak bebas. Penting juga untuk mengakomodasi kursi roda, walker (alat bantu jalan), dan alat bantu lainnya.
Ruang Penyimpanan: Aspek Desain Restoran yang Sering Terlupakan
Desain restoran memengaruhi semua area restoran dengan dua cara--menarik pelanggan dengan desainnya yang indah dan memperlancar alur kerja dengan memfasilitasi juru masak, pramusaji, dan pelanggan. Namun, jangan sampai desain estetika menghambat kinerja restoranmu. Sebagai contoh, kamu bisa saja mengidamkan tempat makan di restoranmu yang bersih dan tidak berantakan. Namun, kamu tetap harus punya ruang penyimpanan untuk menaruh bumbu, gelas, alat makan, bahan, kursi tinggi, dan tempat duduk tambahan. Fitur seperti dinding melengkung yang indah atau akuarium pusat bisa menjadi daya tarik tersendiri serta mendorong pelanggan untuk berswafoto dan membagikannya di media sosial. Namun, fitur tersebut bisa menghalangi pelanggan dan pegawai serta membuat alur kerja di bagian internal menjadi tidak efisien.
Ruang penyimpanan sangat penting untuk desain interior maupun desain eksterior. Jalur dari loading dock menuju ruang penyimpanan harus lancar tanpa halangan. Kalau ruang penyimpanan berada di ruang bawah tanah atau di lantai atas, berinvestasi dengan memasang lift pengangkut barang adalah pilihan yang bijak.
Masalah Desain Restoran Fungsional
Satu masalah umum yang sering terjadi karena desain yang fungsional adalah tidak ada yang mau duduk di satu area atau meja tertentu. Kamu bisa mengatasi masalah ini sebelum membuka restoran dengan mencoba duduk di setiap meja dan memperhatikan pemandangan di sekitarnya. Kalau ada meja yang kelihatannya terpencil atau terlalu dekat dengan dapur, meja tersebut mungkin perlu dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai. Kenyamanan pelanggan adalah hal yang sangat penting. Oleh karena itu, kamu mungkin perlu menciptakan lebih dari satu ruang makan dengan tema berbeda sesuai tipe pelanggan--contohnya seperti ruang makan untuk pelanggan yang ingin menikmati makan malam dengan suasana intim dan pelanggan yang ingin berinteraksi dalam kelompok besar. Detail desain akan bergantung pada konsep restoranmu. Salah satunya mungkin termasuk dalam kategori berikut:
- Restoran cepat saji
- Restoran kasual
- Restoran cepat saji dan kasual
- Restoran mewah
- Restoran modern
- Gastropub
- Bar dan grill
- Restoran indoor / outdoor
- Kafe dan bistro
- Restoran Fusion
Sebagai contoh, restoran fusion akan mencampurkan konsep desain dari kedua hidangannya. Restoran indoor/outdoor akan menciptakan ruang untuk mempermudah akses dari satu tempat ke tempat lain. Ruang server yang terpisah bisa membuat staf restoran tidak perlu bolak-balik. Terdapat sejumlah area penting yang perlu diperhatikan saat merancang fungsionalitas, di antaranya:
- Bar dan ruang tunggu
- Pintu masuk dan tempat penitipan barang
- Ruang makan utama
- Ruang makan khusus seperti ruang rapat kelompok, prasmanan dan ruang pribadi
- Ruang server
- Area dapur
- Ruang khusus untuk pesanan yang dibungkus
Sejumlah restoran saat ini menawarkan menu makanan untuk dimakan di rumah yang bisa dipesan di depan restoran, di tempat terbuka, di mesin penjual otomatis, dan bahkan di lokasi sekitar pabrik atau perkantoran yang ramai. Penting untuk mendesain tempat ini agar sesuai dengan konsep restoranmu.
Menerima Pembayaran dan Pesanan
Menerima pembayaran dan pesanan yang dibungkus bisa sangat merusak alur kerja restoran--terutama saat jam istirahat makan siang di mana orang-orang tidak punya waktu banyak untuk makan. Antrean panjang di kasir bisa menghalangi jalan ke toilet atau pintu masuk dan pintu keluar. Antrean panjang juga bisa membuat alur kerja di bagian dapur dan bagian pelayanan menjadi tidak efektif. Tentu saja, masalah ini bisa diatasi oleh sistem POS modern--yaitu sistem di mana pelanggan bisa memesan dan melakukan prabayar melalui tablet atau smartphone.
Dapur Restoran
Dapur restoran selalu membutuhkan ruang lebih. Walaupun dapur restoranmu luas, kebutuhanmu akan cepat bertambah sehingga ruang yang tersisa akan terpakai semua. Juru masak profesional--yaitu yang paham betul bahwa restoran adalah bisnis--tidak butuh peralatan dan gawai yang banyak. Peralatan yang dipilih mesti multifungsi. Selain itu, semua area di dapur harus direncanakan dengan baik sehingga kegunaannya lebih dari satu. Beberapa strategi terbaik untuk menghemat ruang di dapur restoran di antaranya:
- Simpan alat yang fungsinya serupa di satu tempat--sehingga alat yang hilang bisa dengan mudah diganti dengan alat lain di saat genting.
- Gambar atau tandai tempat penyimpanan sehingga alat yang dicari bisa mudah ditemukan.
- Desain area dapur secara strategis sehingga memiliki beberapa kegunaan. Sebagai contoh, ada area yang gunanya untuk mengiris, menyiapkan, menggoreng, menumis, membuat sandwich, menghangatkan, menyimpan makanan beku, dan menyajikan makanan di piring.
- Ruang dan rak berbentuk vertikal bisa mempermudah mencari peralatan penting. Oleh karena itu, manfaatkan dinding dan lemari kosong untuk menyimpan pisau dan alat penting lainnya.
- Penting juga untuk mempermudah akses ke ruang penyimpanan bagi staf pencuci piring di jam sibuk.
- Rak di bawah meja juga termasuk tempat penyimpanan yang penting.
- Simpan bahan makanan beku yang sering dipakai di meja sandwich agar mudah dijangkau.
- Atur proses memasak sehingga juru masak tidak perlu banyak bergerak.
- Terkadang diperlukan pengorbanan--contohnya seperti sengaja mengorbankan penghematan listrik dengan menempatkan kulkas di dekat mesin penggorengan demi membuat proses menggoreng lebih efisien.
Terkadang, diperlukan tindakan yang lebih nekat kalau dapur restoranmu sempit sekali. Contohnya seperti merobohkan dinding untuk memperluas ruangan atau menyederhanakan menu makanan. Selain itu, persiapkan makanan sebanyak mungkin sebelum membuka restoran. Cara ini banyak diterapkan oleh restoran yang dapurnya sempit.
Mempromosikan Bar dengan Fitur Pelengkap
Bar adalah tempat yang paling efektif untuk menarik pelanggan tertentu--profesional muda di perkotaan dan generasi milenial, pengunjung klub dan bar gaul. Berdasarkan suatu penelitian, 68 persen pelanggan restoran bersedia menghabiskan waktu semalaman di restoran yang barnya menarik. Sediakan area khusus untuk kerumunan orang yang ingin minum dan makan di bar. Selain itu, kamu mungkin perlu menciptakan area terpisah khusus untuk menyiapkan makanan sehingga proses pemesanan bisa lebih efisien. Kamu juga mungkin butuh peralatan khusus untuk mengolah daging dan menciptakan masakan khas restoranmu sendiri dengan teknik gastronomi molekuler.
Mengubah Desain Interior secara Berkala
Bagi sebagian besar pelanggan, restoran sudah seperti rumah kedua bagi mereka. Maka dari itu, penting untuk mengubah desain setiap pergantian musim guna mengubah kebiasaan dalam bersantap, mempromosikan musim dan menyesuaikan fitur desain untuk pesta, acara khusus dan rapat bisnis. Desain modular--walau lebih mahal--tapi lama-kelamaan bisa menjadi lebih murah kalau kamu berniat mengubah desain interior restoranmu secara berkala dalam jangka panjang.
Merencanakan Anggaran Dana untuk Desain
Strategi terbaik adalah merancang dulu fungsionalitas sehingga kamu tidak terlalu terikat dengan desain estetika tertentu. Kamu harus mempertimbangkan merek, konsep, dan jenis layanan yang ingin diberikan. Sebagai contoh, restoran mewah membutuhkan investasi lebih besar untuk hal desain dibandingkan restoran biasa atau restoran cepat saji. Biaya untuk membangun restoran bervariasi tergantung tempat dan konsep, namun rata-rata berkisar antara Rp 1 juta sampai Rp 4 juta. Umumnya, desain akan membutuhkan dana sekitar 10 persen dari anggaran pembangunan. Namun bila yang dibangun adalah restoran mewah, dana yang harus dikeluarkan mungkin lebih besar.
Dengan merencanakan fungsionalitas terlebih dulu, kamu akan lebih leluasa memilih desain estetika yang menjadi ciri khas restoranmu. Kalau fungsionalitas dan desain estetika berfungsi dengan baik, hasilnya bisa sangat memuaskan dan menguntungkan. Tidak peduli seberapa besar restoranmu atau betapa lezat makanannya, kesuksesan restoranmu bergantung pada lancarnya fungsionalitas, pelayanan yang efisien, waktu penyajian yang cepat, serta kenyamanan pelanggan. Jangan sampai kamu mengutamakan desain estetika, baru setelah itu fungsionalitas.